Selasa, 10 Januari 2017

Dasar dasar Oprek HP Android


Dasar-Dasar Ngoprek Android (Bagian Pertama)


12
9540
Android Tools
Open Source di Android memang menjadi kelebihan dan daya tarik dari sistem operasi besutan Google ini. Dengan merilis kode sumber (source code), Anda bisa mendapat kelebihan kustomisasi di Android. Istilah root, custom recovery, flashing, dan custom ROM di Android tentunya sudah tidak asing lagi dalam ekosistem ini. Ngoprek Android sudah menjadi hobi dan daya tarik sendiri mengapa sistem operasi Android ini dapat menjadi pilihan buat pengguna smartphone.
Untuk ngoprek Android diperlukan wawasan, ketelitian dan keberanian. Ketiga hal ini penting, karena jika salah memodifikasi maka akan berakibat fatal bagi perangkat yang digunakan. Cara paling mudah mempelajari dasar-dasar untuk ngoprek Android adalah dengan mencobanya sendiri. Jika masih takut, bisa dengan meminta bantuan teman yang sudah bisa terlebih dahulu berpengalaman mengoprek Android.
Bila masih kurang bernyali, silahkan bergabung dengan komunitas Android yang bertebaran di seantero nusantara. Tujuannya, agar wawasan Anda bertambah. Dengan kesamaan hobi, komunitas akan saling berbagi baik melalui media internet maupun kegiatan gathering. Manfaatkan keuntungan ini untuk bertemu dan bertanya secara langsung dari komunitas tersebut.
Fokus dari artikel kali ini adalah tentang dasar-dasar cara ngoprek Android. Dengan adanya informasi di artikel ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang cara-cara mengoprek Android Anda.
Rooting
Berbeda pada Jailbreak di iOS, kebanyakan salah kaprah dari pengguna baru Android adalah dengan adanya rooting maka akan bisa mengunduh aplikasi berbayar. Padahal tidak demikian, fungsi utama rooting adalah untuk mengakses sistem. Jika pada PC, sama seperti fungsi administrator di sistem operasi Windows. Dengan adanya kontrol penuh di sistem maka modifikasi lainnya pun bisa dilakukan.
images (1)
Perlukah rooting?
Pertanyaan yang mendasar jika menggunakan Android. Lain dahulu lain sekarang, perangkat Android sekarang ini sudah memiliki internal storage yang lega dengan harga yang terjangkau. Dulu dengan spesifikasi internal kecil, proses rooting dilakukan agar aplikasi bisa terinstal pada SDcard. Rooting sendiri bukan merupakan suatu kewajiban di Android, tapi bukan suatu hal yang ilegal dan dilarang. Rooting akan semakin bermanfaat jika ingin mencoba sesuatu yang baru dengan modifikasi hingga ke tahap custom ROM. Selain itu, keuntungan menggunakan aplikasi rooting yang dapat mengoptimalkan dan memaksimalkan perangakat menjadi alasan utama kenapa harus melakukan rooting.
Backup, USB Debugging, dan Unknow Source
Tahapan terpenting sebelum melakukan root adalah melakukan back up. Meski sampai saat ini belum ada perangkat yang hardbrick (mati total) dalam melakukan proses rooting, baiknya menyimpan data-data penting seperti kontak, SMS dan data-data yang ada pada storage. Untuk kontak telepon, cukup lakukan sinkronisasi ke akun Google. Pastikan semua kontak telepon yang ada tersimpan melalui akun Google. Jika menyimpannya di internal phone, lakukan dengan back up kontak telepon dengan mengekspornya ke SD Card. Untuk back up SMS bisa dilakukan dengan menginstal aplikasi di Play Store seperti aplikasi Backup & Restore SMS. Jika sudah melakukan back up, selanjutnya centang unknown source dan USB debugging pada Pengaturan (Setting) di masing-masing perangkat Anda .
images
Lock Bootloader?
Cek perangkat apakah terdapat lock bootloader atau tidak? Jika perangkat dikunci (lock bootloader) maka yang perlu dilakukan adalah membuka (unlock) bootloader tersebut. Cara untuk membuka bootloader bisa dilihat di situs vendor yang digunakan atau pada seri Nexus dapat melalui Mode Bootloader. Sebelum membuka bootloader, pastikan terdapat tutorial cara mengunci (lock) bootloader kembali. Jika tidak ada, sangat tidak disarankan karena garansi dipastikan tidak bisa diklaim. Solusinya rooting tanpa unlock bootloader adalah cek ketersediaan tools bypass untuk rooting. Kekurangan jika menggunakan tools ini, jika masih dalam status lock bootloader maka tidak bisa menginstal custom kernel. Fungsi dari kernel itu sendiri secara umum untuk menghubungkan hardware ke sistem operasi dan di kernel terdapat informasi mengenai driver-driver hardware yang digunakan. Pada perangkat keluaran SONY, jika anda sudah unlock bootloader dan instal custom kernel jika terdapat software update jangan pernah sekali-kali memasangnya, karena perangkat akan mati total.
android-bootloader (1)
Kenali tools untuk root
Tools untuk root bisa secara aplikasi di Android dan tools di PC. Menggunakan aplikasi akan lebih mudah, karena tidak perlu terhubung dengan komputer melalui kabel data. Sayangnya, untuk ketersediaannya tentu lebih sedikit karena untuk proses rooting lebih banyak dengan tools aplikasi. Pastikan cara mana yang sesuai untuk perangkat Android Anda. Karena jika salah, akses root tidak akan bisa diinstal pada perangkat Anda. Contoh aplikasi untuk root di Android adalah aplikasi Gingerbreak, framaroot untuk beberapa perangkat Samsung, Z4root, ExynosAbuse, Iconiaroot dan lainnya. Sedangkan tools di PC contohnya seperti Doomlord, SuperOneClick, Root with Bin4ry dan beberapa tools root bypass lainnya. Terakhir dengan menggunakan flasing di tools flashing pada PC, contoh yang paling dilakukan adalah pada perangkat Samsung melalui ODIN. Karena perangkat Samsung tidak pernah lock bootloader (kecuali seri Nexus), untuk tahapan rooting lebih mudah dengan ODIN. Instal kernel modifikasi untuk custom recovery terlebih dahulu, lalu update zip untuk proses root agar aplikasi Superuser atau SuperSU terpasang sebagai sistem.
superoneclick
Beberapa Keuntungan Rooting :
  1. Memblokir iklan.
  2. Akses dan modifikasi sistem.
  3. Back up aplikasi, termasuk aplikasi sistem.
  4. Instal aplikasi yang membutuhkan akses rooting.
  5. Menghapus aplikasi sistem bawaan pabrik.
  6. Optimalisasi hardware hingga pada proses overclock procesor. 

0 komentar:

Copyright © 2014 Bimantara All Right Reserved